Rasulullah s.a.w bersabda, " siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan ( mendudukkan ) hambanya sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam jiwanya ( hatinya )."
Wahai sahabat-sahabatku...yang termahal dalam hidup ialah keyakinan pada Allah. Semakin kuat dan mendalam keyakinan kita pada Allah maka semakin beruntung hidup kita. Kenapa tidak, ketika itulah kita memiliki sesuatu yang termahal dalam hidup.
Apalah ertinya kita memiliki kekayaan melimpah bila hati kita miskin dari mengenal Allah. Apalah ertinya kita dikenal orang ramai bila kita tidak mampu mengenal Allah. Apalah ertinya kita menyandang jawatan tinggi, bila kedudukan kita rendah dihadapan Allah. Intinya, semua yang ada selain Allah adalah cubaan dan fitnah belaka. Walau memiliki dunia, kedudukan kita akan rendah bila tidak mengenal Allah.
Sahabatku...amat mudah tuk kita mengetahui kedudukan kita di hadapan Allah. Pertama, dari segi frekuensi atau kekerapan ingatan. Dalam 24 jam waktu yang kita miliki setiap hari, berapa jam kita mengingati Allah? ketika solat apakah kita mengingati Allah atau ingat pada yang lain?ketika makan, apakah kita ingat pada zat yang mengurniakan makanan tersebut, malahan ada yang mencela makanan?ketika pergi kerja atau belajar, apakah kita sudah meniatkannya sebagai ibadah atau sekadar mencari wang atau markah A?ketika dalam perjalanan kerja atau ke kelas, apakah kita sibuk berzikir atau mata meliar memandang sekeliling??Bila hati kita selalu mengingati Allah dalam apajua keadaan sekalipun sesungguhnya Allah telah meninggikan darjat.
Kedua, sejauh mana usaha kita untuk 'menyenangkan' Allah. tinggi rendahnya darjat kita disisi Allah dapat dilihat dari senang atau tidaknya kita melakukan amalan yang dicintai Allah dan rasulnya. Allah menyukai sembahnyang berjemaah yang 27 kali ganda pahalanya daripada solat bersendirian. apakah kita termasuk orang yang bersegera ke masjid taktala azan berkumandang ataupun sibuk dengan urusan keduniaan? Allah menyukai hamba-hamba yang dekat dengan Al-Qur'an. Apakah kita telah bersungguh-sungguh berinteraksi dengan Al-Qur'an? Semakin gigih kita 'menyenangkan' Allah dengan melakukan amalan yang dicintainya, insya Allah darjat kita akan tinggi disisinya.
Ketiga, sejauh mana kita menghindarkan diri kita dari maksiat. Salah satu ciri kedekatan seseorang hamba dengan Allah ialah kesungguhannya untuk menjauhi maksiat. Adalah kenyataan bila manusia tidak akan pernah luput dari dosa. Namun orang yang berkedudukan tinggi disisi Allah akan segera bertaubat ketika ia terjerumus ke dalam lembah maksiat. Ia menyesal, kemuian berazam untuk tidak mengulangi kesilapan dan menggantikannya dengan kebaikan yang lebih banyak. Sebaliknya orang yang jauh dari Allah akan bahagia dengan dosa, tidak memiliki penyesalan dan sentiasa mengulanginya lagi.
Oleh itu, sama-samalah kita bermuhasabah diri, membina keyakinan terhadap Allah serta membuka lembaran baru dalam hidup kita sempena tahun baru ini..semoga kesilapan yang lalu menjadi pengajaran dan membuat diri kita lebih matang dalam membuat keputusan.
Wallahua'lam...
Wahai sahabat-sahabatku...yang termahal dalam hidup ialah keyakinan pada Allah. Semakin kuat dan mendalam keyakinan kita pada Allah maka semakin beruntung hidup kita. Kenapa tidak, ketika itulah kita memiliki sesuatu yang termahal dalam hidup.
Apalah ertinya kita memiliki kekayaan melimpah bila hati kita miskin dari mengenal Allah. Apalah ertinya kita dikenal orang ramai bila kita tidak mampu mengenal Allah. Apalah ertinya kita menyandang jawatan tinggi, bila kedudukan kita rendah dihadapan Allah. Intinya, semua yang ada selain Allah adalah cubaan dan fitnah belaka. Walau memiliki dunia, kedudukan kita akan rendah bila tidak mengenal Allah.
Sahabatku...amat mudah tuk kita mengetahui kedudukan kita di hadapan Allah. Pertama, dari segi frekuensi atau kekerapan ingatan. Dalam 24 jam waktu yang kita miliki setiap hari, berapa jam kita mengingati Allah? ketika solat apakah kita mengingati Allah atau ingat pada yang lain?ketika makan, apakah kita ingat pada zat yang mengurniakan makanan tersebut, malahan ada yang mencela makanan?ketika pergi kerja atau belajar, apakah kita sudah meniatkannya sebagai ibadah atau sekadar mencari wang atau markah A?ketika dalam perjalanan kerja atau ke kelas, apakah kita sibuk berzikir atau mata meliar memandang sekeliling??Bila hati kita selalu mengingati Allah dalam apajua keadaan sekalipun sesungguhnya Allah telah meninggikan darjat.
Kedua, sejauh mana usaha kita untuk 'menyenangkan' Allah. tinggi rendahnya darjat kita disisi Allah dapat dilihat dari senang atau tidaknya kita melakukan amalan yang dicintai Allah dan rasulnya. Allah menyukai sembahnyang berjemaah yang 27 kali ganda pahalanya daripada solat bersendirian. apakah kita termasuk orang yang bersegera ke masjid taktala azan berkumandang ataupun sibuk dengan urusan keduniaan? Allah menyukai hamba-hamba yang dekat dengan Al-Qur'an. Apakah kita telah bersungguh-sungguh berinteraksi dengan Al-Qur'an? Semakin gigih kita 'menyenangkan' Allah dengan melakukan amalan yang dicintainya, insya Allah darjat kita akan tinggi disisinya.
Ketiga, sejauh mana kita menghindarkan diri kita dari maksiat. Salah satu ciri kedekatan seseorang hamba dengan Allah ialah kesungguhannya untuk menjauhi maksiat. Adalah kenyataan bila manusia tidak akan pernah luput dari dosa. Namun orang yang berkedudukan tinggi disisi Allah akan segera bertaubat ketika ia terjerumus ke dalam lembah maksiat. Ia menyesal, kemuian berazam untuk tidak mengulangi kesilapan dan menggantikannya dengan kebaikan yang lebih banyak. Sebaliknya orang yang jauh dari Allah akan bahagia dengan dosa, tidak memiliki penyesalan dan sentiasa mengulanginya lagi.
Oleh itu, sama-samalah kita bermuhasabah diri, membina keyakinan terhadap Allah serta membuka lembaran baru dalam hidup kita sempena tahun baru ini..semoga kesilapan yang lalu menjadi pengajaran dan membuat diri kita lebih matang dalam membuat keputusan.
Wallahua'lam...